JAKARTA - Untuk mempertajam data dan gambar pada layanan Google Earth dan Google Maps, perusahaan mesin pencarian raksasa Google mendanai peluncuran satelit GeoEye-1.

GeoEye-1 sendiri sebenarnya merupakan satelit yang akan mendukung program NextWave milik badan intelejen geospasial Amerika. Peluncuran satelit ini ditujukan untuk memberikan bentuk imaji luar angkasa yang dapat mendukung misi keamanan nasional Amerika.

Dilansir melalui Cnet, Senin (8/9/2008), nama satelit yang dibuat berdasarkan nama perusahaan pembuatnya ini, GeoEye berhasil memenangkan tender pendanaan dari Google sebesar USD500 juta dengan kontrak yang akan berlangsung hingga empat tahun ke depan.

Tidak hanya badan Geospasial Amerika tersebut yang berhak menggunakan GeoEye tapi juga Google. Perusahaan yang digawangi Larry Page dan Sergey Brin ini nantinya mendapatkan hak eksklusif untuk menggunakan gambar-gambar hasil tangkapan GeoEye dan akses online mapping yang dipandu oleh koneksi GeoEye, untuk meningkatkan layanan Google Earth dan Google Map mereka.

Pada Sabtu kemarin, GeoEye telah berhasil melepaskan diri dari roket Delta II yang mengangkutnya. Saat ini GeoEye sedang melakukan aksi di atas orbit. Kabarnya, kedua founder Google tersebut berada di lapangan udara Vandenberg untuk menyaksikan peluncuran roket Delta II yang membawa GeoEye.

GeoEye-1 akan berputar di sekitar bumi dengan kecepatan 4,5 mil per detik untuk menyapu gambar-gambar bumi dengan jarak 423 mil, dalam format hitam putih dan berwarna. Kamera yang dibawa GeoEye akan mampu mengambil gambar hingga dasar bumi dengan ukuran kecil, 16 inci.

Sayangnya, Google belum bisa menerima gambar dasar bumi dengan tampilan yang tajam karena pembatasan izin lisensi dari pemerintah Amerika. Namun resolusi gambar berwarna tingkat tinggi akan didapat pada akhir tahun ini. Bahkan pada 2011 GeoEye-2 akan segera di luncurkan untuk menyusul saudara tertuanya GeoEye-1.


sumber : okezone.com