::Gorontalo Defacer Community::
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


Komunitas Defacer Indonesia


 

IndeksPortalPencarianLatest imagesPendaftaranLogin

 

 Sabotase Teknologi di Kampanye Pilpres Amerika

Go down 
PengirimMessage
ascii
Admin
Admin



Jumlah posting : 379
Join date : 18.04.08

Sabotase Teknologi di Kampanye Pilpres Amerika Empty
PostSubyek: Sabotase Teknologi di Kampanye Pilpres Amerika   Sabotase Teknologi di Kampanye Pilpres Amerika Icon_minitimeTue Sep 02, 2008 2:34 pm

Sabotase Teknologi di Kampanye Pilpres Amerika V3jAtHh8Wl

LONDON - Semakin dekatnya momen pemilihan presiden Amerika Serikat, mendatangkan serangan gencar trik-trik kotor dan kampenye gelap yang bertujuan untuk mencurangi proses voting.

Kecurangan yang terjadi sesaat sebelum pemilihan memang bukan hal baru, namun makin hari strategi yang dijalankan semakin tak bermoral dan dianggap lazim. Sasaran empuk dari rencana jahat ini adalah pemilih dari usia muda karena mereka rutin mencari informasi secara online dan masyarakat dari kalangan ekonomi menengah ke bawah sehingga hak mereka untuk ikut andil dalam pemilihan mudah diserang.

Associate director dari Electronic Privacy Information Center Lillie Coney mengatakan bahwa berbagai taktik online digunakan oleh para tricker dan didasarkan dari hasil pemilihan yang kurang bagus dari partai favorit mereka.

"Kami melihat ada bermacam cara yang digunakan mengelabui pemilih yang baru pertama kali memilih yang masih belum yakin benar dengan hak voting mereka. Cara-cara mereka sudah berganti, tidak seperti yang mereka gunakan di siklus pemilihan sebelumnya," terang Coney seperti yang dikutip dari CNN, Selasa (2/92008).

Trik jahat yang dilakukan dalam rentang pemilihan 2004 hingga 2006 sangat beragam namum masih menggunakan cara tradisional. Mulai dari beredarnya surat ke 14.000 warga Latin yang bertempat tinggal di Orange County California yang berisi imigran tidak berhak ikut memilih, adanya selebaran pemilih bakal didiskualifikasi bila ketahuan pernah ditilang, terlambat membayar sewa tempat tinggal, hingga diwajibkan membayar dalam jumlah besar dengan alasan untuk tunjangan anak.

Menanggapi kejahatan politik ini, dibentuk sebuah agen federal bernama Deceptive Practices and Voter Intimidation Prevention Act. Untuk menanamkan efek jera kepada pelaku, ditetapkan hukuman� 5 tahun penjara dan denda sejumlah USD250.000.

Namun keadaan tidak kian menjadi baik karena para pencipta trik beralih ke media online dengan pertimbangan kecil kemungkinan bisa tertangkap, adanya hukum anti spam, dan tidak tercatatnya pesan-pesan yang berbau politik. Selain itu, dengan cara ini para tricker bisa dengan mudah mengirimkan informasi palsu ke banyak orang dekat dengan waktu voting dan bagi oposisi yang menjadi korban tidak punya cukup waktu untuk mengonfirmasi atau menindaklanjuti.

Metode kampanye yang paling populer digunakan tricker adalah Voice Over IP atau umum dengan istilah robocall. Cara ini menjadi favorit karena sambungan telepon bukan berasal dari lokasi sentral dan bisa menelepon tanpa batas jumlah sambungan. Hal ini diperparah dengan tidak aturan resmi untuk sambungan telpon lewat internet, sehingga makin mudah saja tricker untuk mengelabui banyak orang.

Contoh nyata dari kejahatan ini terjadi di pemilihan putaran pertama. Saat itu robocall menghubungi hampir semua warga North Carolina dan memberi informasi palsu bahwa mereka belum bisa ikut voting. Kebanyakan dari korban adalah warga kulit hitam.

Strategi lain yang djalankan tricker selama masa pemilihan berlangsung adalah typo squatting. Dengan cara ini, situs resmi kandidat bisa disabotase dan berpotensial menyebarkan berita-berita salah kepada para pendukung kandidat yang mengaksesnya.

Dengan cara ini dipastikan tidak mungkin melacak siapa pelakunya, terutama bagi yang menggunakan situs DomainsByProxy yang spesialis mengurus anonimitas kepemilikan sebuah situs.

Menurut pernyataan direktur Symantec's security response unit Oliver Friedrich, ditemukan 47 dari 106 variasi alamat situs resmi Barack Obama yang sudah dikelabui menggunakan typo squatted.

Sebagai bentuk keprihatinan menanggapi cara kotor yang mewarnai pemilihan, sekelompok murid dari University of Washington membuat sebuah aplikasi di Facebook bernama Your Revolution. Aplikasi ini memungkinkan semua member� Facebook bisa mendaftar untuk ikut pemilu.

Cara ini terbukti menguntungkan para voter di daerah Washington dan Arizona yang baru pertama kali menyoblos.


sumber : okezone.com
Kembali Ke Atas Go down
 
Sabotase Teknologi di Kampanye Pilpres Amerika
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» China Bantah Tuduhan Hacking Amerika
» Google Investasi USD10 Juta untuk Teknologi Geotermal

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
::Gorontalo Defacer Community:: :: General Topic :: Information Technology and Security-
Navigasi: